Mataram, SE
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan, belum ada seorang
pun warga yang terjangkit virus flu burung atau Avian Influensa yang
menyerang ternak peliharaan di Kabupaten Bima sejak 28 Februari 2012.
“Saya sudah cek, belum ada warga yang terjangkit flu burung di sana
(Bima, Red), baru ayam peliharaan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dr H Moch Ismail, di Mataram, Rabu.
Ismail mengaku terus berkoordinasi dengan pimpinan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bima dan Kota Bima guna mengetahui perkembangan penyebaran
virus H5N1 yang sudah terdeteksi positif pada ayam peliharaan di Bima.
Pihaknya juga telah mengirim tim medis ke Bima untuk membantu petugas
medis di daerah itu mengantisipasi penyebaran flu burung dari ternak
peliharaan ke manusia.
“Stok obat tamiflu yang ada di Mataram, dibawa ke sana. Kami pun
mengajukan permintaan tambahan ke Kementerian Kesehatan untuk
berjaga-jaga,” ujarnya.
Menurut Ismail, pengawasan medis di lokasi yang terjangkit flu burung
pada ternak peliharaan tetap intensif karena saat ini masih dalam masa
inkubasi virus H5N1 terhitung 14 hari semnej
Indikasi penyebaran virus flu burung pada ternak peliharaan mencuat di
Kabupaten Bima pada 28 Februari 2012 dan kini telah menyebar di 10 dari
18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Kesepuluh kecamatan itu yakni
Soromandi, Madapangga, Bolo, Woha, Belo, Donggo, Wawo, Sape, Langgudu
dan Ambalawi.
Bahkan, sudah menyebar ke tiga kecamatan di Kota Bima yakni Kecamatan Rasanae Barat, Rasanae Timur, dan Kecamatan Asakota.
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sejumlah sampel darah ayam
peliharaaan, dua diantaranya positif mengandung virus H5N1 (flu burung).
“Begitu ada warga yang suspect (terduga), langsung disikapi agar tidak
berdampak ke orang lain. Petugas medis selalu siap menangani,” ujarnya.
Ismail berharap, upaya pencegahan yang dilakukan Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Kabupaten dan Kota Bima, dengan
memusnahkan ternak peliharaan yang diduga terjangkit, akan dapat
mencegah penularan ke manusia.
Hingga kini, sedikitnya 4.500 ekor ayam peliharaan di 10 kecamatan di
Kabupaten Bima yang duduga terjangkit flu burung, telah dimusnahkan.
Ayam dan unggas peliharaan lainnya yang diduga terjangkit dimusnahkan,
kandang dan benda lainnya yang dianggap tercemar juga dimusnahkan.
Bahkan, dikubur dalam tanah untuk memastikan aman dari hal-hal yang
tidak diinginkan.
Bagi ternak peliharaan yang masih sehat, diberi vaksinasi dan dijauhkan dari lokasi yang diduga terjangkit flu burung. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar