Sabtu, 10 Maret 2012

Pemerintah: Warga Bima Belum Terjangkit Flu Burung

Mataram, SE
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan, belum ada seorang pun warga yang terjangkit virus flu burung atau Avian Influensa yang menyerang ternak peliharaan di Kabupaten Bima sejak 28 Februari 2012.
“Saya sudah cek, belum ada warga yang terjangkit flu burung di sana (Bima, Red), baru ayam peliharaan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dr H Moch Ismail, di Mataram, Rabu.
Ismail mengaku terus berkoordinasi dengan pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima dan Kota Bima guna mengetahui perkembangan penyebaran virus H5N1 yang sudah terdeteksi positif pada ayam peliharaan di Bima.
Pihaknya juga telah mengirim tim medis ke Bima untuk membantu petugas medis di daerah itu mengantisipasi penyebaran flu burung dari ternak peliharaan ke manusia.
“Stok obat tamiflu yang ada di Mataram, dibawa ke sana. Kami pun mengajukan permintaan tambahan ke Kementerian Kesehatan untuk berjaga-jaga,” ujarnya.
Menurut Ismail, pengawasan medis di lokasi yang terjangkit flu burung pada ternak peliharaan tetap intensif karena saat ini masih dalam masa inkubasi virus H5N1 terhitung 14 hari semnej
Indikasi penyebaran virus flu burung pada ternak peliharaan mencuat di Kabupaten Bima pada 28 Februari 2012 dan kini telah menyebar di 10 dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Kesepuluh kecamatan itu yakni Soromandi, Madapangga, Bolo, Woha, Belo, Donggo, Wawo, Sape, Langgudu dan Ambalawi.
Bahkan, sudah menyebar ke tiga kecamatan di Kota Bima yakni Kecamatan Rasanae Barat, Rasanae Timur, dan Kecamatan Asakota.
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sejumlah sampel darah ayam peliharaaan, dua diantaranya positif mengandung virus H5N1 (flu burung).
“Begitu ada warga yang suspect (terduga), langsung disikapi agar tidak berdampak ke orang lain. Petugas medis selalu siap menangani,” ujarnya.
Ismail berharap, upaya pencegahan yang dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Kabupaten dan Kota Bima, dengan memusnahkan ternak peliharaan yang diduga terjangkit, akan dapat mencegah penularan ke manusia.
Hingga kini, sedikitnya 4.500 ekor ayam peliharaan di 10 kecamatan di Kabupaten Bima yang duduga terjangkit flu burung, telah dimusnahkan.
Ayam dan unggas peliharaan lainnya yang diduga terjangkit dimusnahkan, kandang dan benda lainnya yang dianggap tercemar juga dimusnahkan. Bahkan, dikubur dalam tanah untuk memastikan aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bagi ternak peliharaan yang masih sehat, diberi vaksinasi dan dijauhkan dari lokasi yang diduga terjangkit flu burung. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar