Mataram, SE
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
meminta agar para guru dan kepala sekolah menguasai minimal satu bahasa
asing sebagai pendukung dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di era
globalisasi saat ini.
“Kami berharap para guru dan kepala sekolah minimal menguasai satu
bahasa asing, entah itu bahasa Inggris, Jerman dan bahasa atau bahasa
asing lainnya,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
(Dikpora) Kota Mataram H Ruslan Effendy, di Mataram, Rabu. Usai
mengikuti rapat dengan para kepala sekolah SMA dan SMK negeri di Kota
Mataram, ia mengatakan, selain mendorong guru untuk bisa menguasai
minimal satu bahasa asing, para guru dan kepala sekolah juga dituntut
untuk bisa menguasai teknologi informasi (IT).
“Semua guru dan kepala sekolah hukumnya ‘pardhu ain’ atau wajib
menguasai IT pada 2014. Itu sudah instruksi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Guru saja wajib, apalagi kepala sekolah,” katanya.
Menurut dia, pentingnya pengusasaan IT bagi para guru dan kepala sekolah
adalah untuk menunjang proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah,
sehingga kualitas pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.
Teknologi informasi dewasa ini mengalami perkembangan sangat pesat, sehingga para guru harus bisa menyesuaikan.
Guru sebagai tenaga pendidik dituntut untuk menjadi terdepan dalam
penguasaan IT sebagai salah wujud akselerasi pengetahuan yang mutlak
harus di transfer kepada generasi penerus.
Hal itu untuk menghindari terjadinya kesenjangan yang telalu lebar
antara penguasaan pengetahun guru dengan penguasaan pengetahuan anak
didiknya.
“Anak sekolah dasar saja sudah menguasai teknologi internet. Jadi guru juga harus bisa mengimbangi anak didiknya,” ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Dikpora Kota Mataram H Abdul
Hamid, mengatakan, hampir semua guru di Kota Mataram, terutama yang baru
diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sudah menguasai IT.
Penguasaan IT yang dipadukan dengan penguasaan bahasa asing diharapkan
akan mampu meningkatkan kualitas dan prestasi anak didik di
masing-masing sekolah.
“Kami menginginkan agar guru dan kepala sekolah terus meningkatkan kinerjanya.
Prestasi yang diraih kepala sekolah adalah prestasi guru juga dan
prestasi guru adalah prestasi murid juga, begitu juga sebaliknya,”
katanya.(Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar