Sabtu, 10 Maret 2012

Dua Warga Bima Dicurigai Terjangkit Flu Burung

Mataram, SE
Dua orang warga Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dicurigai terjangkit flu burung sehingga pengawasan medisnya lebih ditingkatkan dan diterapkan evaluasi klinis khusus di rumah sakit.
“Belum bisa dipastikan terjangkit flu burung, baru dicurigai, sehingga diterapkan evaluasi klinis secara khusus di RSUD Bima,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dr H Moch Ismail, di Mataram, Kamis.
Ismail mengaku baru saja mendapat informasi adanya dua warga Bima yang dicurigai terjangkit flu burung dari kondisi panas tubuhnya yang melebihi 37,5 derajat selsius.
Identitas jelas kedua warga Bima itu juga belum dilaporkan secara tertulis, sehingga pihaknya belum bisa menyebut identitas tersebut.
Petugas medis di Bima memang belum menemukan indikasi terjangkit virus H5N1, namun memposisikan kedua warga itu sebagai pasien “suspect” flu burung, agar tidak kecolongan dalam pengawasan penyebaran virus flu burung atau Avian Influensza (AI) dari unggas ke manusia.
“Petugas medis di sana (Bima) tidak terburu-buru menyimpulkan, namun juga tidak mau kecolongan sehingga kedua warga Bima itu dirawat inap di RSUD Bima, agar dapat diawasi perkembangannya sekaligus dilakukan evaluasi klinis,” ujarnya.
Seperti diketahui, indikasi penyebaran virus flu burung pada ternak peliharaan mencuat di Kabupaten Bima pada 28 Februari 2012 dan kini telah menyebar di 10 dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Kesepuluh kecamatan itu yakni Soromandi, Madapangga, Bolo, Woha, Belo, Donggo, Wawo, Sape, Langgudu dan Ambalawi.
Bahkan, sudah menyebar ke tiga kecamatan di Kota Bima yakni Kecamatan Rasanae Barat, Rasanae Timur, dan Kecamatan Asakota.
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sejumlah sampel darah ayam peliharaaan, dua diantaranya positif mengandung virus H5N1 (flu burung).
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB dan Kabupaten Bima, kemudian memusnahkan ternak peliharaan yang diduga terjangkit, akan dapat mencegah penularan ke manusia.
Hingga kini, sedikitnya 4.500 ekor ayam peliharaan di 10 kecamatan di Kabupaten Bima yang duduga terjangkit flu burung, telah dimusnahkan.
Ayam dan unggas peliharaan lainnya yang diduga terjangkit dimusnahkan, kandang dan benda lainnya yang dianggap tercemar juga dimusnahkan. Bahkan, dikubur dalam tanah untuk memastikan aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bagi ternak peliharaan yang masih sehat, diberi vaksinasi dan dijauhkan dari lokasi yang diduga terjangkit flu burung.(ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar