Mataram, SE
Dua orang warga Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat,
dicurigai terjangkit flu burung sehingga pengawasan medisnya lebih
ditingkatkan dan diterapkan evaluasi klinis khusus di rumah sakit.
“Belum
bisa dipastikan terjangkit flu burung, baru dicurigai, sehingga
diterapkan evaluasi klinis secara khusus di RSUD Bima,” kata Kepala
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dr H Moch
Ismail, di Mataram, Kamis.
Ismail mengaku baru saja mendapat
informasi adanya dua warga Bima yang dicurigai terjangkit flu burung
dari kondisi panas tubuhnya yang melebihi 37,5 derajat selsius.
Identitas
jelas kedua warga Bima itu juga belum dilaporkan secara tertulis,
sehingga pihaknya belum bisa menyebut identitas tersebut.
Petugas
medis di Bima memang belum menemukan indikasi terjangkit virus H5N1,
namun memposisikan kedua warga itu sebagai pasien “suspect” flu burung,
agar tidak kecolongan dalam pengawasan penyebaran virus flu burung atau
Avian Influensza (AI) dari unggas ke manusia.
“Petugas medis di sana
(Bima) tidak terburu-buru menyimpulkan, namun juga tidak mau kecolongan
sehingga kedua warga Bima itu dirawat inap di RSUD Bima, agar dapat
diawasi perkembangannya sekaligus dilakukan evaluasi klinis,” ujarnya.
Seperti
diketahui, indikasi penyebaran virus flu burung pada ternak peliharaan
mencuat di Kabupaten Bima pada 28 Februari 2012 dan kini telah menyebar
di 10 dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Kesepuluh kecamatan
itu yakni Soromandi, Madapangga, Bolo, Woha, Belo, Donggo, Wawo, Sape,
Langgudu dan Ambalawi.
Bahkan, sudah menyebar ke tiga kecamatan di Kota Bima yakni Kecamatan Rasanae Barat, Rasanae Timur, dan Kecamatan Asakota.
Hasil
pemeriksaan laboratorium terhadap sejumlah sampel darah ayam
peliharaaan, dua diantaranya positif mengandung virus H5N1 (flu burung).
Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB dan Kabupaten Bima,
kemudian memusnahkan ternak peliharaan yang diduga terjangkit, akan
dapat mencegah penularan ke manusia.
Hingga kini, sedikitnya 4.500
ekor ayam peliharaan di 10 kecamatan di Kabupaten Bima yang duduga
terjangkit flu burung, telah dimusnahkan.
Ayam dan unggas peliharaan
lainnya yang diduga terjangkit dimusnahkan, kandang dan benda lainnya
yang dianggap tercemar juga dimusnahkan. Bahkan, dikubur dalam tanah
untuk memastikan aman dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bagi ternak peliharaan yang masih sehat, diberi vaksinasi dan dijauhkan dari lokasi yang diduga terjangkit flu burung.(ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar